Nabi Muhammad Sebagai Uswah Hasanah

Lintas Agama

Setiap Muslim dituntut untuk menempatkan Nabi Muhammad saw sebagai suri tauladan dalam kehidupan sehari-hari. Seluruh perilaku beliau yang dapat dikenali umatnya adalah sumber dan sekaligus muara kebaikan. Apa yang diperintahkan merupakan kebaikan dan kebenaran. Jika melanggar larangannya itulah pangkal keburukan dalam kehidupan manusia. Al-Qur’an secara tegas menginformasikan agar kaum muslim mempraktikkan akhlak mulia Rasulullah saw. … Read more

MASJID CORDOBA

MASJID CORDOBA

Cordoba adalah sebuah nama yang berkarisma bagi setiap Muslim di belahan bumi manapun. Setelah Islam masuk ke Andalusia, pada era pemerintahan Bani Umayyah, Cordoba menjadi ibukota Spanyol. Umat Muslim sedunia mengenal Cordoba dalam memori kolektif yang kuat. Apalagi nama Masjid Cordoba. Keduanya memiliki pesona dalam kenangan indah bersama umat Islam yang mengenal sejarah kejayaan Islam … Read more

Makna Jihad Bagi Guru

Makna Jihad Bagi Guru

  “Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya” (QS. al-Hajj [22]:78)   Mempersiapkan generasi emas dalam rangka membangun bangsa adalah tugas mulia. Jika dilakukan dengan tulus ikhlas karena Allah SwT, maka ia bernilai ibadah. Upaya sungguh-sungguh menggunakan olah pikir dan fisik untuk mewujudkannya adalah jihad fii sabilillah. Seringkali guru mengeluh dengan kondisi … Read more

Remaja Berpayung Iman

Remaja Berpayung Iman

Tsa’labah bin Abdurrahman adalah sahabat Nabi yang masih belia, sekitar 17 tahun. Meski ia masih belia, namun ia sangat setia melayani Rasulullah saw. Hingga suatu ketika Rasulullah mengutusnya untuk satu keperluan. Dalam perjalanan mengemban tugas itu dia melalui rumah salah seorang golongan Anshar. Secara tidak sengaja, ia melihat seorang wanita yang sedang mandi. Kendati tidak … Read more

Mengaji

Mengaji

Kata mengaji dan pengajian murni bahasa Indonesia, yang berasal dari kata dasar “kaji”. Demikian juga kata mengkaji dan pengkajian berasal dari kata dasar yang sama, “kaji”. Dengan demikian kata-kata mengaji dan pengajian maupun mengkaji dan pengkajian sepenuhnya profan (biasa,sekuler), tidak sakral (suci, istilah agama). Namun dalam perkembangan berikutnya sering dibelah menjadi berbeda, kata mengaji dan … Read more

Tamak : Pangkal Segala Kemunkaran

Tamak : Pangkal Segala Kemunkaran

  Apa sebenarnya yang menjadi sumber persoalan dan petaka yang terus menghantui kehidupan di masyarakat atau suatu bangsa? Salah satu jawaban yang layak diajukan adalah sifat tamak, atau hasrat berkuasa, dan nafsu posesif yang tak terkendali dalam diri manusia. Tamak adalah sikap rakus terhadap hal-hal yang bersifat kebendaan tanpa memperhitungkan mana yang halal dan haram. … Read more

Perempuan dan Budaya Tabarruj

Perempuan dan Budaya Tabarruj
Fenomena jilboobs (berjilbab, tetapi mengenakan pakaian ketat sehingga -maaf, payudara dan pantat terlihat menonjol) di era digital sungguh sangat memprihatinkan. Di satu segi, ajaran menutup aurat dengan baik dan benar belum sepenuhnya dipahami dan diamalkan oleh para Muslimah. Dan di segi lain, tidak jarang para Muslimah menjadi korban mode dan busana yang dirancang serta diciptakan oleh mereka yang tidak memahami syariat tentang busana Muslimah. Dengan kata lain, jilboobs pada dasarnya merupakan bagian dari busaya tabarruj yang esensinya mengeksploitasi tubuh perempuan untuk kepentingan tertentu, misalnya “tampil seksi dan trendi”, padahal menyalahi norma agama.
Tabarruj berasal dari bahasa Arab yang berarti: menyingkap dan menampakkan diri sehingga terlihat oleh pandangan mata. Contohnya kata “buruj musyayyadah” (benteng tinggi yang kokoh), atau kata: “burujsama” (bintang langit), artinya tidak ada penghalang apapun di bawahnya yang menutupinya (Tafsir al-Qurthubi, 12/309). Istilah tabarruj disebutkan dalam firman Allah berikut: “Hendaklah kalian (para wanita) tetap di rumah kalian dan janganlah kalian bertabarruj dan (bertingkah laku) seperti tabarruj orang-orang Jahiliyah yang dahulu…” (QS. al-Ahzab [33]:33).
Bagi perempuan yang sudah akil baligh, tabarruj bukan hanya merendahkan harkat dan martabatnya, melainkan juga mempertontonkan sesuatu yang tidak boleh dilihat oleh lelaki, lebih-lebih di ranah publik, baik melalui tayangan televisi, media sosial, maupun di tengah pergaulan masyarakat. Tubuh perempuan memang indah, namun keindahannya tidak selayaknya dipertontonkan dan dipamerkan untuk konsumsi publik.
Sebaliknya, Islam mengajarkan kepada umatnya untuk berhias diri dalam batas yang wajar, menutup aurat, anggun, dan dalam konteks tertentu. Misalnya, berhias ketika hendak beribadah kepada Allah SwT atau berhias dan mempercantik diri di hadapan suami atau mahramnya. Allah berfirman: “Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.” (QS. al-A’raf [7]:31).
Budaya tabarruj termasuk budaya jahiliyah yang ditentang dan dihapuskan oleh Islam. Karena budaya ini tidak hanya meruntuhkan kehormatan perempuan, melainkan juga dapat menimbulkan budaya eksploitatif kaum lelaki terhadap perempuan. Budaya tabarruj dilarang oleh Islam juga karena dapat menghilangkan rasa malu di kalangan perempuan. Padahal perintah menutup aurat dalam Islam itu, antara lain, dimaksudkan agar perempuan merasa malu dan dapat menjaga kehormatan dirinya.
Imam Muslim dalam Shahih-nya menjelaskan bahwa sedemikian rusaknya budaya malu di masa jahiliyah, sehingga banyak perempuan di masa itu melakukan thawaf, mengelilingi Ka’bah, dengan telanjang bulat. Ada pula perempuan yang sengaja mempertontonkan kemolekan tubuhnya dengan pakaian minim dalam thawaf, sementara orang-orang Jahiliyah (kaum lelaki) “asyik” menontonnya dengan penuh kebuasan nafsu syahwat. Tabarruj di masa itu terbukti menjadikan perempuan sebagai “budak pemuas nafsu” bagi lelaki, sekaligus menjadikannya “tuna malu” di hadapan publik.
Tujuan Islam menghapuskan budaya tabarruj adalah untuk menjaga kesucian, kemuliaan, dan harga diri perempuan, sekaligus melindunginya dari mara-bahaya dan menjauhkan dirinya dari fitnah serta “komersialisasi tubuh”-nya. Oleh karena itu, perintah untuk “tetap di rumah” dalam ayat tersebut bagi perempuan harus dimaknai sebagai upaya preventif agar perempuan tidak gemar memamerkan dan mengkomersialisasikan tubuhnya untuk sekedar dibilang “seksi” dan/atau memuaskan nafsu syahwat lelaki. “Tetap di rumah” tidak berarti lantas perempuan tidak boleh meraih pendidikan setinggi mungkin dan berkarir di ranah publik. Sekiranya harus “keluar rumah”, Islam memerintahkan perempuan untuk menutup auratnya. Yang boleh diperlihatkan dari tubuh perempuan adalah kedua telapak tangan dan mukanya.

 

Dalam perspektif akidah (teologi), perempuan yang berhenti dari tabarruj dengan menutup aurat sesuai syariat berarti tidak melampaui batas, tidak mengikuti selera kehidupan duniawi yang glamour, dan tidak mementingkan hawa nafsunya. Sebaliknya, ia telah menjadi orang yang takut kepada kebesaran Allah dan kedahsyatan siksa-Nya. Wallahu a’lam bishshawab! [islamaktual/sm/muhbibabdul wahab]

Read more

‘Uzlah Di Tengah Keramaian, Mungkinkah?

'Uzlah Di Tengah Keramaian, Mungkinkah?

Dari hari ke hari, saya merasa semakin gamang untuk menjawab pertanyaan para mahasiswa, “Mungkinkah kita menjadi orang baik dan memperbaiki diri dan lingkungan kita di tengah masyarakat yang tengah ‘rusak’, karena Rasulullah saw pernah berpesan, ‘Beruntunglah orang-orang yang asing, yaitu mereka yang melakukan perbaikan ketika orang-orang telah rusak.’ “ (HR. at-Tirmidzi dari Amru ibn ‘Auf … Read more

Kewajiban Memberantas Kemungkaran

Kewajiban Memberantas Kemungkaran

Dari Abu Sa’id al Khudri radiallahu’anhu berkata: Saya mendengar rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda: Siapa yang melihat kemungkaran maka ubahlah dengan tangannya, jika tidak mampu maka ubahlah dengan lisannya, jika tidak mampu maka (tolaklah) dengan hatinya dan hal tersebut adalah selemah-lemahnya iman. (HR. Muslim)   Semua ulama sepakat bahwa memberantas kemungkaran hukumnya wajib. Karenanya, … Read more

Perjudian Modern

Perjudian Modern

Ada tiga hadits yang dapat dijadikan pembahasan mengenai perjudian modern. Tiga Hadits tersebut adalah: Pertama, riwayat Abdullah ibn Amru ibn Ash. “Dari Abdullah ibn ‘Amr, bahwasanya Nabi SAW telah melarang dari khamr (arak), judi, permainan dadu, dan ghubaira’ (minuman orang habsyah yang terbuat dari rempah-rempah tumbuhan seperti jagung, gandum atau padi-padian, sebagaimana yang diungkapkan Abu … Read more

Presiden, Bagian Terpenting The Power Elite

Presiden, Bagian Terpenting The Power Elite

Mungkin menarik menyimak sebuah teori yang ditulis oleh seorang sosiolog Amerika, Charles Wright Mills (1916-1962). Teori tersebut ditulisnya dalam The Power Elite (1956). Terdapat tiga komponen negara yang disebut sebagai elit negara (the power elite) yaitu penguasa (birokrat dan politisi/political bosses), pengusaha (corporation chieftains), dan tentara (military warlords) atau politik, ekonomi, dan militer. Bagaimana wajah … Read more

Mari Budayakan Salam!

Mari Budayakan Salam!

Salah satu bukti keindahan dan kemuliaan Islam ialah adanya ajaran tegur sapa. Dengan tegur sapa, hidup terasa gayeng, karena relasi antar-sesama terjalin intim. Perhatikan, fenomena konflik di masyarakat sesungguhnya kerap mengemuka akibat minim tegur sapa. Sekiranya setiap pihak mau membudayakan tegur sapa dan tidak suka merasa paling benar, persoalan yang muncul tidak akan melebar kemana-mana. … Read more

Akhlak Mulia Bermasyarakat

Akhlak Mulia Bermasyarakat

Rasulullah Muhammad SAW mendeklarasikan bahwa beliau diutus Allah untuk menyempurnakan akhlak mulia. Karena itu dapat kita pahami bahwa Islam adalah risalah akhlak. Akhlak yang menjadi inti risalah kerasulan beliau merasuk ke dalam semua eksistensi Islam dan semua ajarannya, sampai kepada akidah, ibadah dan muamalah, serta masuk ke dalam politik, ekonomi dan lain sebagainya. Akhlak Islam … Read more