Penulis mendapat kiriman lewat sms hati-hati terhadap terbitan Al-Qur’an terbaru di dalamnya terdapat ayat-ayat yang palsu, sehingga sebahagian kaum Muslimin resah. Setelah penulis teliti ternyata itu Qur’an palsu versi pendeta. Penulis perlu memberikan pelurusan dalam rangka menyelamatkan akidah umat Islam. Setelah melakukan investigasi ternyata bukan al-Qur’an terbitan terbaru melainkan al-Qur’an Palsu yang dibuat di Amerika oleh seorang Pendeta yang diberi nama “Al-Furqan Al-Haq” (Al-Qur’an yang Benar). Kalau al-Qur’an kita jumlah suratnya 114 surat, sedangkan al-Qur’an palsu versi Pendeta Anish Shorrosh hanya 77 surat, nampaknya nama kitab tersebut mengambil dari Surat al-Furqan yang jumlah ayatnya 77 ayat. Al-Qur’an palsu yang tebalnya 368 halaman ini digarap serius selama 7 tahun lewat Proyek Omega 2001, dan mencoba meniru mentah-mentah gaya dan bahasa al-Qur’an, tapi isinya justru menggoyang ajaran-ajaran al-Qur’an.
Sekitar tahun 2002 “Al-Qur’an Palsu” atau dikenal dengan “Al-Furqan Al-Haq” (The True Furqan) pernah menghebohkan Surabaya dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur. Menurut Baptist News, kitab ini pada 17 April 1999 sudah pernah dikirimkan ke beberapa Kedutaan besar negeri-negeri Muslim di Paris, Perancis. The True Furqan juga pernah mampir ke institusi-institusi penting INggris, termasuk BBC. Pada waktu hampir bersamaan, buku yang sama juga sudah muncul di ruang redaksi jurnal berbahasa Arab di London, Inggris, serta di meja editor majalah-majalah berbahasa Arab, Ibrani, dan Inggris di Yerusalem.
Al-Mahdy adalah salah satu penulis The True Furqan. Tak mengherankan jika upaya membuat Bibel yang mirip al-Qur’an pun ia lakoni demi kepentingan misi dan kedengkian terhadap Islam dan kaum Muslimin.
Siapa sebenarnya sosok Al-Mahdy ini? Tak pernah ada yang tahu pasti. Hanya, beberapa kalangan menduga kuat bahwa pengarang “Al-Qur’an Palsu” ini adalah Dr. Anis Shorrosh, seorang Pendeta Amerika.
Salah satu halaman newsletter situs Trinity Broadcasting Network sempat melaporkan keberhasilan Shorrosh menyusun al-Qur’an versi baru, yang menyertakan pesan-pesan Gospel.
Siapa Anis Shorrosh?
Anis Shorrosh adalah salah satu Pendeta terkemuka Amerika. Lahir di Nazareth, kota kelahiran Yesus, ANis Shorrosh mengalir darah Palestina. Konon, ayahnya meninggal ketika Nazareth jatuh ke tangan tentara zionis Israel. Setelah Nazareth dikuasai Israel, Shorrosh pun terpaksa mengungsi ke Yordania. Ia kemudian belajar sosiologi di Mississippi College, sebelum belajar agama di New Orleans Baptist Theological Seminary. Ia juga punya dua gelar doktor dari Luther Rice International Seminary dari American Institute of Ministry di Dayton, Tennessee.
Sejak 1959-1966, ANis Shorrosh telah menjadi evangelis di Timur Tengah. 3 tahun diantaranya mengabdi pada Gereja Jerusalem Baptist. Dia juga pernah bertugas di Judea dan Samaria. Shorrosh pun mengajar di sejumlah sekolah teologi dunia. Pada 1990-an, ia lebih banyak bertugas sebagai misionaris di Afrika. Antara lain di Kenya, Capetown, Durban dan Johannesburg. Setelah itu, pada tahun 1995, Shorrosh bertugas di Selandia Baru, sebelum kemudian pergi ke Inggris dan Portugal. Setelah itu, barulah ia terkenal sebagai evangelis fanatik di Amerika.
Anis Shorrosh pernah dua kali berdebat dengan Ahmad Deedat pada 1980-an. Pertemuan pertama, dengan topik bahasan “Apakah Yesus itu Tuhan?” dilakukan di depan 5.000 hadirin di Albert Hall, London. Pertemuan kedua, dihadiri tak kurang dari 12.000 orang, berlangsung di Birmingham, Inggris. Temanya, “Al-Qur’an dan Bibel: Yang Mana Firman Tuhan?”
Setelah perdebatannya dengan Deedat, Shorrosh pun terus menorehkan reputasi sebagai pengkritik Islam yang keras. Lihat saja salah satu buku yang ditulisnya, Islam Revealed: A Christian Arab’s View of Islam. Shorrosh memfitnah bahwa Islam merupakan kepercayaan yang salah dan penuh kekeliruan. Lebih jauh, dalam Islam Revealed, Shorrosh menggarisbawahi pendapatnya bahwa Islam sebenarnya merupakan agama teror yang menjunjung tinggi kekerasan. Walau kerap terlihat keliru menafsir al-Qur’an, Shorrosh yakin, akar kekerasan Islam bersumber langsung dari al-Qur’an. Maka, ia pun menganjurkan kaum Muslim untuk mengganti al-Qur’an. Mungkin, karena itu pula, ANis Shorrosh menyebut The True Furqan sebagai bacaan penting. “Inilah Qur’an yang lebih baik, ditulis dalam bahasa Arab yang indah dan benar, serta diterjemahkan dalam bahasa Inggris yang juga tepat,” inilah kata mereka.
Lewat sebuah rekaman video berjudul Islam: A Threat or Challenge, Shorrosh berkampanye bahwa jauh sebelum peristiwa 11 September, ia sebenarnya telah sibuk mengingatkan Amerika dan seluruh dunia akan ancaman Islam. Rencananya, kaset propaganda ini dibagikan Shorrosh kepada seluruh anggota Kongres, Senat, dan politisi penting Amerika.
Toh, gaya Anis Shorrosh yang provokatif tak selalu membuat nyaman umat Kristen Amerika. Dua hari setelah serangan teroris 11 September ke Gedung World Trade Center, New York, Anis Shorrosh diundang ke Houston Baptist University (HBU). Ia diminta berceramah mengenai prinsip-prinsip dasar ajaran Islam. Dalam ceramahnya, Shorrosh malah menghubungkan Nabi Muhammad dengan setan. Ia juga mengatakan dengan yakin, kaum Muslim adalah pecinta kekerasan.
Journal Baptist Standard pernah melaporkan bahwa ceramah Shorrosh itu memang penuh ucapan mengejutkan. Untuk menghindari masuknya teroris, misalnya, Shorrosh mengusulkan mengusir seluruh kaum Muslim yang datang ke Amerika. Shorrosh juga sempat mengatakan bahwa sebaiknya seluruh warga Amerika di Timur Tengah dipulangkan, setelah itu dibom atom saja kawasan tersebut. Shorrosh punya satu jalan keluar saja bagi Islam. “Saya adalah salah satu dari ribuan umat Kristen yang setiap Jumat malam berpuasa dan berdoa bagi kejatuhan Islam,” katanya penuh kebencian.
“Mereka hendak memadamkan (cahaya agama) Allah dengan mulut-mulut mereka, dan Allah tetap menyempurnakan cahaya-Nya meskipun orang-orang kafir membenci” (QS. ash-Shaff [61]:8).
Dalam pengantarnya di buku tersebut, kedua penulis yang tidak pernah menyebutkan nama lengkapnya, Al Saffee dan Al Mahdy, tidak menyebutkan buku ini sebagai tandingan al-Qur’an dan hanya menyatakan seruannya: “Kepada bangsa-bangsa Arab khususnya dan umat Islam umumnya di seluruh dunia: Salam sejahtera dan rahmat Allah Yang Berkuasa atas segala sesuatu”. Namun dalam pengantarnya di www.amazon.com, penulis dengan terus terang mengatakan bahwa buku ini adalah “the most plausible to the Arabic Quran in history” (tantangan yang paling nyata terhadap al-Qur’an berbahasa Arab dalam sejarah).
Dalam press release yang dikeluarkan oleh Baptist Press tanggal 27 Mei 1999, ketika awal penerbitan buku yang dipersiapkan selama tujuh tahun ini, Al Mahdy mengatakan dengan penuh optimisme: “Hendaknya umat Kristiani di seluruh penjuru dunia mempersiapkan diri untuk menyambut kehadiran umat Islam yang akan murtad ke tengah-tengah mereka”.
Ditinjau dari segi bahasa apalagi dari segi substansi, buku ini hanya menggambarkan iri hati dan kebencian yang sangat terhadap kebenaran, yang oleh al-Qur’an digambarkan sebagai “hasadan min ‘indi anfusihim” (dengki dari dalam diri mereka sendiri). Penulis buku tersebut secara jujur mengakui ketinggian bahasa al-Qur’an. Namun sangat keliru ketika mengatakan bahwa bahasa buku ini menyerupai bahasa al-Qur’an. Kutipan ayat-ayat al-Qur’an secara sepotong-sepotong dalam buku ini, dapat dirasakan dengan “dzawq lughawi” (rasa bahasa), betapa berbeda dengan kata-kata sisipan dari penulis. Secara gramatik misalnya, penulis sesungguhnya tidak menyadari bahwa penyerupaan “BismillahirRahmaniRahim” dengan “Bismil-aabalkalimah-arruuh al-ilaah al-waahid al-awhad” merupakan pengingkaran terhadap keyakinan dasar mereka sendiri. Karena kata benda dalam kalimat ini hanya “aab” saja.
Sementara semua kata selanjutnya adalah kata sifat dari Aab. Tanpa disadari penulis telah mengingkari konsep trinitas yang meyakini Bapak sebagai Dzat (benda), anak sebagai dzat (benda) dan Roh Kudus sebagai dzat (benda). Sementara dalam kalimat ini, hanya Aab (bapak) saja sebagai benda, selebihnya hanya sifat dari Aab (tuhan bapak). Bagi umat Islam, anggap saja kasus ini sebagai kerikil kecil dalam perjuangan, yang justru mempertebal keimanan. Percayalah, kebenaran kalam Allah tak akan ternodai secuil pun dengan kedustaan para pendusta. “Sungguh Kami menurunkan adz-Dzikra (al-Qur’an) ini, dan sungguh Kami pula yang menjaganya” (QS. al-Hijr [15]:9) dan “Katakanlah: “Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al Quran ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan dia, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain”. (QS. al-Isra’ [17]:88).
Tantangan al-Qur’an terhadap para Penolak Kebenaran
-
Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang al-Qur’an yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal al-Qur’an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar. Maka jika kamu tidak dapat membuat(nya) – dan pasti kamu tidak akan dapat membuat(nya), peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir (QS. al-Baqarah [2]:23-24)
-
Atau (patutkah) mereka mengatakan “Muhammad membuat-buatnya.” Katakanlah: “(kalau benaryang kamu katakan itu), maka cobalah datangkan sebuah surat seumpamanya dan panggillah siapa-siapa yang dapat kamu panggil (untuk membuatnya) selain Allah, jika kamu orang yang benar.” (QS. Yunus [12]:38)
-
Bahkan mereka mengatakan: “Muhammad telah membuat-buat al-Qur’an itu”, Katakanlah: “(kalau demikian), maka datangkanlah sepuluh surat-surat yang dibuat-buat yang menyamainya, dan panggillah orang-orang yang kamu sanggup (memanggilnya) selain Allah, jika kamu memang orang-orang yang benar.” (QS. Hud [11]:13)
-
Katakanlah: “Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al Quran ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan dia, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain” (QS. al-Isra [17:88)
Maka Sang Pendeta yang bercokol di Amerika mencoba menjawab tantangan tersebut, bukan hanya 1 atau 10 psal, tetapi 77 surat yang disebut The True Furqan. The True Furqan bukanlah al-Qur’an palsu, tetapi SURAT SEMISALNYA AL-QUR’AN.
Lihatlah nama-nama surat yang ada pada Al-Furqan Al-Haq ada beberapa surat namanya sama seperti surat Al-Fatihah, An-Nuur, Al-Maidah, Al-Furqan, Al-Qodar, At-Taubah. Ada juga yang dimiripkan dengan nama-nama surat yang ada dalam al-Qur’an. Bahkan ada juga nama-nama surat baru; surat Al-Tauhid, Surat Al-Injil. Demikian semoga bermanfaat dan tetap istiqomah. [islamaktual/tabligh/abudeedatsyihabuddin]